10 Alasan Besar Dunia Untuk Legalkan Ganja, Menakjubkan!

Ganja Bukanlah Narkoba?

Ganja adalah obat terlarang karena pengguna akan beralih dan bereksperimen dengan zat yang lebih berbahaya, banyak yg berpendapat seperti itu. Namun hal ini telah terbukti dan itu tidak benar. Memang benar bahwa sebagian besar pengguna narkoba telah mencoba ganja dan alkohol pertama kalinya, tapi itu tidak berarti ganja adalah alasan bagi mereka beralih ke obat keras lainnya.

Ada banyak faktor yang mempengaruhinya terhadap seseorang yang memutuskan untuk bereksperimen dengan obat-obatan keras, seperti teman atau lingkungan dan masalah dirumah. Untuk membuktikan hal ini, sebuah penelitian yang dilakukan di Belanda oleh RAND menemukan tidak ada hubungan kausal antara ganja dan obat-obatan keras. Selanjutnya, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa legalisasi ganja di berbagai negara telah mengurangi tingkat pecandu narkoba di dunia. Tampaknya keliru . . .

Sangkut Paut Black Market?

Melebar ke sisi pasar gelap, bahwa obat-obatan di duga untuk mempertahankan sekelompok kriminal dan terbiasa dengan kekerasan serta terorisme. Larangan aja seharusnya udah buat sulit ditemui, tetapi ko malah obat-obatan lebih merajalela dan semakin mendekat ke masyarakat. Ini memang bukan sebuah kejutan baru, larangan mengkonsumsi alkohol juga memiliki banyak konsekuensi yang sama dan orang-orang dengan cepat mengerti bahwa harus ada solusi.

Setelah kegagalan melarang alkohol, Amerika membuat hukum untuk memperbolehkan alkohol dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan produksi dan proses yang diatur. Bahaya alkohol atau ganja?

Tak Ada Satupun Mati Karena Ganja

Mengejutkan memang, tidak ada kematian yang tercatat akibat langsung dari penggunaan ganja. Selanjutnya, menurut National Cancer Institute, bahkan tidak mungkin overdosis saat mengkonsumsi ganja. Yang penting untuk dicatat adalah bahwa fakta-fakta ini memunculkan pertanyaan penting: bagaimana mungkin obat seperti Vicodin, Xanex dan bahkan alkohol, telah mengakibatkan kematian puluhan ribu jiwa, secara hukum diresepkan untuk pasien dan dijual bebas, sementara ganja.. tak ada data valid kematian seseorang karena ganja dan sekarang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, kenapa dilarang?

Kafein, Rokok dan Alkohol Lebih Merusak Dibandingkan Ganja

Hampir setiap alkohol, kafein dan rokok telah terbukti lebih merusak daripada ganja. Ketiganya dianggap sangat adiktif, mematikan dalam dosis besar, namun masih diterima secara sosial. Khusus melihat fakta-fakta, itu dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia bahwa alkohol membunuh sekitar 2,5 juta orang per tahun dan rokok membunuh hampir 6 juta.

Selanjutnya, menurut informan Kafein, konsumsi kafein secara terus-menerus dapat meningkatkan tekanan darah, penyebab inkontinensia, insomnia, gangguan pencernaan, sakit kepala, dan mengurangi kesuburan pada wanita. Lantas apa dampak dari ganja? adiktif aja?

Mayoritas Mendukung Legalisasi Ganja!

Mayoritas orang di AS, Kanada dan Inggris mendukung baik dekriminalisasi atau legalisasi ganja. Sejak tahun 2013, data organisasi Gallup, 58% orang Amerika mendukung legalisasi ganja, sementara di Inggris, MORI menyimpulkan bahwa 53% dukungan legalisasi ganja. Di Kanada, EKOS menyimpulkan bahwa 68% mendukung dekriminalisasi. Reformasi politik hanya dicapai bila mayoritas orang menuntut semua itu, dan dengan dukungan yang semakin meningkat untuk legalisasi ganja, tapi para alih-alih melihat itu aman untuk waktu dekat mungkin berbeda ketika ganja dapat digunakan dan dilegalkan.

Referensi: huffingtonpost.com, mpp.org, alternet.org, who.int, ncadd.org, webmd.com, entrepreneur.com

One Response

  1. Muhammad syahdan haikal August 14, 2017

Add Comment